Potongan kayu
Potongan adalah gambar yang digunakan untuk mengetahui seluruh bagian bangunan pada suatu garis pandang tertentu.
Garis potong pada suatu potongan dipilih pada bagian-bagian yang sulit (memerlukan penjelasan yang lebih detail). Dari potongan, kita dapat mengetahui struktur pondasi, tembok, (balok/kolom), konstruksi atap sebuah bangunan dari satu sudut pandang tertentu.
Agar dapat memberikan penjelasan yang jelas, potongan harus dilengkapi dengan keterangan, dimensi dan menggunakan simbol-simbol yang mengikuti kaedah penggambaran bangunan.
Sambungan Kayu
1. Pengertian Sambungan
Sambungan kayu adalah 2 batang kayu atau lebih yang disambung-sambung sehingga menjadi satu buah kayu panjang, baik mendatar ataupun tegak, dalam satu bidang (2 dimensi)
Hubungan kayu adalah 2 batang kayu atau lebih yang dihubung- hubungkan menjadi satu konstruksi dalam 1 bidang berdimensi 2 atau berdimensi 3.
a. Sambungan bibir lurus
Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan sambungan lemah karena masing-masing ditakik separo, sehingga digunakan untuk batang yang seluruh permukaannya tertahan (contoh balok tembok/murplat). Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.
b. Sambungan kait lurus
Jenis sambungan ini digunakan apabila ada gaya tarik yang timbul pada batang, dan seluruh permukaan batang tertahan. Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.
b. Sambungan lurus miring
Sambungan ini digunakan untuk menyambung gording yang dipikul oleh kuda-kuda. Letak didekatkan kuda-kuda, bukan bibir penutup.
d. Sambungan kait miring
Hampir sama dengan bibir miring, sambungan digunakan jika gaya tarik bekerja pada batang.
e. Sambungan memanjang kunci sesisi
• Jenis sambungan ini digunakan untuk konstruksi kuda-kuda baik balok tarik maupun kaki kuda-kuda, karena menghasilkan kekuatan tarik maupun desak yang baik.
• Letak pengunci pada balok tarik berada diatas, sedangkan pada pada kaki kuda-kuda berada di atas.
• Pengunci akan menyebabkan momen sekunder pada sambungan, oleh karena tidak diperkenankan menggunakan sambungan miring.
f. Sambungan memanjang kunci jepit
Sambungan kunci jepit dapat menetralisir momen sekunder yang terjadi pada sambungan kunci sesisi. Kekuatan yang dihasilkan lebih baik, namun kurang tepat digunakan untuk kuda-kuda.
g. Sambungan memanjang tegak lurus
Digunakan untuk tiang-tiang tinggi, yang dimensinya sulit didapatkan di pasaran.
Konstruksi kayu
Komponen konstruksi kayu sangat diperlukan karena sebagai penguat dan pengait pada pertemuan kayu yang menjadi rangkaian sebuah benda kerja kriya kayu. Komponen konstruksi atau sambungan banyak kita jumpai namun belum tentu mengenal nama konstruksi tersebut. Penerapannya tergantung dari tempat konstruksi dan fungsinya baik dari beban yang diterima maupun tarikan dari suatu konstruksi atau sambungan dengan yang lain pada benda kerja. Teknik dasar konstruksi pada kayu dapat dibagi menjadi :
1. Teknik dasar penggabungan bagian-bagian
2. Teknik dasar penggunaan paku
3. Teknik dasar penggunaan perekat kayu
Tenik dasar penggabungan bagian-bagian. Teknik dasar penggabungan dari satu bagian pada bagian lain ini perlu diketahui bentuknya agar dalam penerapan/penempatan tidak keliru yang mengakibatkan konstrusi patah atau lepas. Teknik dasar tersebut antara lain sebagai berikut :
Sambungan kotak
Sambungan kotak yang sangat sederhana adalah sambungan antar papan. Sambungan antar papan biasa tanpa ekor burung akan mudah bergerak dan menjadi longgar. Sebaiknya sambungan ini menggunakan teknik sambungan ekor burung . Lihat gambar
Pola ukuran konstruksi ekor burung yang serba guna yang dibuat dari bahan papan. Cara membuat ukuran atau membagi ukuran konstruksi / sambungan ekor burung yang tepat. Pembagian yang tepat akan menghasilkan sambungan yang kuat. Lihat gambar
Teknik konstruksi / sambungan ekor burung untuk rangka laci atau petii dapat dilihat pada macam-macam sambungan kotak, laci dengan teknik sambungan tutup belakang.
Sambungan ekor burung khusus sangat kokoh baik kait konstruksi/sambungan maupun daya pegang sehingga kalau sudah tersambung tidak mudah untuk dilepas. Pada umumnya hanya dikenal 2 metode yaitu tegak lurus dan bersudut 45º. Saat pengukuran harus tepat, sebab kalau tidak tepat konstruksi/sambungan satu dengan yang lain bila ditangkupkan tidak pas.
Bentuk-bentuk panil pintu
Bentuk panil pintu bermacam-macam, yang dimaksud panil pintu adalah bagian yang menutupi rangka pintu yang terdapat pada bagian tengah. Model-model panil tersebut biasanya bagian luar ditutup dengan triplek.
Model-model panil pintu
1). Panil datar
Panil datar adalah panil yang paling sederhana. Cara pembuatan panil tersebut adalah papan yang rata dimasukkan kedalam celah rangka pintu. Ketebalan panil sekityar 6 mm hingga 10 mm.
2). Panil miring
Panil miring hampir sama dengan panil datar. Papan yang digunakan berbeda sedikit hanya agak miring yaitu sekitar 10 mm sampai 14 mm. Kemiringan sudut tidak boleh terlalu tajam sebab akan berakibat bagian lidah kayu yang masuk ke celah rangka pintu tidak pas. Bagian yang masuk kedalam celah sekitar 7 mm.
3). Panil miring dan datar
Panil miring dan datar merupakan jenis modifikasi ( pengembangan bentuk ) panil miring. Pada bagian yang datar penonjolannya tidak boleh melebihi 2 mm tingginya. Pada tutup bagian laci sering digunakan panil tersebut.
4). Panil menonjol sederhana
Panil menonjol sederhana biasanya dibuat dari kayu dengan ketebalan kurang lebih 15 mm sampai 20 mm. Pada bagian tersebut diberi toleransi celahnya selebar 5 mm. Panil tersebut harus kuat dan kokoh karena ada yang menonjol keluar. Panil menonjol sederhana sering digunakan pada tutup laci.
5). Panil menonjol lengkung
Panil menonjol lengkung merupakan panil yang dimodifikasi (pengembangan bentuk) dari panil menonjol yang sangat sederhana. Pada bagian sisi panil diberikan sedikit bentuk kombinasi antara lengkungan dan kecembungan agar terlihat seni.
6). Panil merjan
Panil merjan merupakan panil yang terdapat motip merjan (manik-manik). Kayu yang digunakan dengan ketebalan 10 mm sampai 15 mm. Pada panil merjan kelihatan seninya dan terlihat sangat menarik karena terdapat hiasan berupa merjan. Pengerjaan pada panil merjan tersebut perlu hati hati dan teliti karena nilai jualnya akan semakin mahal.
7). Panil cekung
Panil cekung mempunyai konstruksi yang sangat kuat karena bagian yang masuk kedalam sejajar. Pada bagian cekung dapat diatur berdasarkan ketebalan panil yang akan dibuat.
c. Teknik sambungan laci
Teknik sambungan laci hampir sama dengan teknik konstruksi sambungan pada meja. Perbedaannya hanya kadang dirubah sedikit.
d. Teknik dasar sambungan jembatan T
Teknik dasar sambungan T, disebut sambungan T karena pada sambungan tersebut membentuk huruf T. Teknik dasar sambungan T ada 2 macam antara lain : sambungan jembatan T biasa dan sambungan jembatan buntu.
e. Teknik dasar sambungan silang
Teknik dasar sambungan silang merupakan sambungan bersilang dengan membentuk sudut 90º. Bagian yang dilubang setengah tebal balok atau kayu yang dibuat sambungan silang.
f. Teknik dasar sambungan ceruk
Teknik dasar sambungan ceruk menggunakan metode membuat ceruk pada bagian kayu. Teknik pembuatan sambungan ceruk ini terdiri dari : sambungan ceruk lurus tunggal, sambungan ceruk lurus ganda, sambungan ceruk ekor-burung. Kedalaman ceruk sama dengan ¼ bagian dari tebal kayu. Lebar ceruk sama dengan tebal kayu yang akan dimasukkan.
Pada teknik sambungan ceruk lurus ganda biasanya kayu yang digunakan lebih tebal dan lebih panjang. Sambungan tersebut sering digunakan pada sambungan pintu.
Teknik sambungan ceruk ekor burung menggunakan metode ekor burung. Teknik sambungan ekor burung mempunyai cengkeraman sangat kuat baik pergeseran ke depan atau ke belakang tidak akan berubah.
CARA PEMBUATAN SAMBUNGAN KAYU
Untuk melakukan pembuatan sambungan sederhana, maka harus mengetahui bahan dan alat yang diperlukan
Bahan dan Alat
1. Bahan
1). Kayu mahoni
Alat
1). Pensil
2). Meteran
3). Perusut
4). Ketam
5). Gergaji potong, belah, punggung
6). Pahat
7). Palu
8). Obeng
9). Bor
10). Blok ampelas
11). Ragum meja
Langkah Kerja
a. Sambungan tumpul
1. Menyiapkan kayu dipotong sesuai ukuran bahan yang dibutuhkan
2. Mengetam bagian sisi-sisinya sampai rata
3. Memotong dua bagian yang akan dibuat sambungan.
4. Memasang dua potongan kayu beradu menjadi sudut kotak.
b. Sambungan sponing-lidah
1. Menyiapkan kayu dipotong sesuai ukuran bahan yang dibutuhkan
2. Mengetam bagian sisi-sisinya sampai rata
3. Memotong dua bagian yang akan dibuat sambungan.
4. Mengambil satu potongan untuk dibuat coakan setebal kayu yang akan disambungkan, kemudian kayu yang satu untuk dipasangkan.
5. Mengukur ketebalan kayu, lalu menggores menggunakan perusut seporoh tebal kayu dan lebar coakan selebar kayu pasangannya.
c. Sambungan alur-lidah
1. Menyiapkan kayu dipotong sesuai ukuran bahan yang dibutuhkan
2. Mengetam bagian sisi-sisinya sampai rata
3. Memotong dua bagian yang akan dibuat sambungan.
4. Sepotong kayu yang ujungnya diberi berlidah. Cara membuat separoh dari tebal kayu digores dengan perusut untuk dilubang selebar tebal kayu.
5. Sepotong kayu yang ujungnya diberi alur untuk menerapkan kayu yang berlidah.
d. Sambungan sudut miring
1. Menyiapkan kayu dipotong sesuai ukuran bahan yang dibutuhkan
2. Mengetam bagian sisi-sisinya sampai rata
3. Memotong dua bagian yang akan dibuat sambungan.
4. Memotong kedua bagian pada ujung kayu menyudut selebar tebal kayu
5. Untuk menambah kekuatan jenis sambungan dengan melakukan coakan-coakan melalaui sudut sambaungan tersebut, kemudian memasukkan potongan kayu tipis yang diberi perekat.
Sambungan miring ini digunakan untuk menyambung papan-papan lis di sudut ruangan.
e. Sambungan sudut miring yang diberi sponing
1. Menyiapkan kayu dipotong sesuai ukuran bahan yang dibutuhkan
2. Mengetam bagian sisi-sisinya sampai rata
3. Memotong dua bagian yang akan dibuat sambungan.
4. Membuat sponing dan sudut miring pada ketebalan kayu dengan cara tebal kayu bagian ujungnya dibagi dua sebagian disponing dan di buat sudut miring.
5. Sambungan ini dapat dipaku.
TEKNOLOGI REKAYASA
(ALAT TRANSPORTASI)
Kapal yang terbuat dari Fiberglass merupakan type kapal cepat , digunakan sebagai kapal Patroli, kapal pribadi, atau kapal untuk transportasi laut atau sungai, karena bobot yang ringan dan cukup kuat, sehingga kerja dari motor/mesin penggerak baling baling pendorong/kipas bekerja secara maksimal,mesin kapal fiberglas menggunakan mesin diesel yang diinstalasi didalam lambung kapal .atau mesin bensin tempel.
Sebelum memulai mempelajari cara membuat kapal dari bahan fiberglass, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu bahan bahan yang akan digunakan :
Bahan - Bahan :
1. Minyak Resin( epoxy resin ) : minyak resin bahan dasarnya terbuat dari minyak bumi dan residu tumbuhan
2. Katalis (catalis) : cairan kimia untuk campuran minyak resin supaya terjadi pengerasan secara kimia atau sering juga di sebut hardener
Gambar : Katalis/Hardener
3. Talk (tepung khusus) : talk diguna untuk membuat lemfiber(jackcoat) serta untuk membuat campuran cat plincoat
4. Mat/mesh (serat halus) : terbuat dari bahan polyester,berguna sebagi media lapisan permukaan sebuah plat fiber
5.Roving (serat kasar) : terbuat dari bahan polyester/epoxy,digunakan sebagi media
l apisan tengah dari plat fiberglass.
6. Kayu dan Triplek glossi : digunakan untuk membuat mold (wadah cetakan) bentuknya dibuat sebesar gambar/design permukaan luar dari lambung kapal.
7. Cat Plincoat : digunakan untuk mewarnai sekaligus menghaluskan permukaan lambung kapal.
8. Bahan-Bahan pelengkap lainnya : seperti mesin penggerak kipas,dinamo listik,alat nafigasi,alat komunikasi dan lain-lain sesuai kebutuhan.
Alat-alat yang digunakan :
1. Kuas Roll/dan Kuas Biasa
2. Mesin Gerinda
3. Mesin Mixer
4. Mesin Bor dan Ampelas
5. Perkakas kayu
Langkah- Langkah Pengerjaan Pembuatan Kapal dari Fiber:
1. Pertama kita buat dahulu mold (wadah cetak) sebuah lambung kapal (sebaiknya dibuat di lokasi dekat laut/sungai besar) dengan kayu dan teriplek seperti gambar no 1 (mold/cetakan)
Gambar Proses pembuatan mold/ cetakan
2. Setelah mold (cetakan) selesai , terlebih dahulu permukaan dalam dari mold (cetakan) dilumasi dahulu dengan polish untuk memudahkan pembukaan mold setelah proses pembuatan kapal selesai , lalu cat dengan cat plincoat sebagai proses pewarnaan lambung kapal ( warna cat disesuaikan dengan keinginan), cat plincoat dihasilkan dari campuran talk, cat acrilic serta minyak resin (dalam proses ini penggunaan katalis di campur pada adonan cat plincoat pada saat digunakan saja / saat proses pengejaan saja).
setelah cat plincoat pada cetakan kering dan telah dihaluskan dengan amplas disc dengan menggunakan gerinda, proses pembuatan lambung kapal pun siap dimulai,lapisan pertama dengan balutan mat/mesh (serat halus) dan yg kedua dengan roving (serat kasar) serta balutan terakhir dengan mat lagi,semua lapisan balutan serat itu dilumuri/dicor dengan minyak resin yang telah dicampur katalis dengan menggunakan kuas roll, takara campuran minyak resin+katalis tergantung lamanya proses pengeringan yang hendak diinginkan,contoh: 5 liter minyak resin dilaruti oleh 5 cc cairan katalis memerlukan waktu pengeringan 3-5 menit(dengan asumis cuaca cerah), ketebalan lambung kapal tergantung dari besar dan kecilnya ukuran kapal yang dibuat ,semakin besar sebuah kapal harus semakin tebal pula lambung kapalnya,spesifikasinya lapisan lambung kapal adalah sbb : mat-roving-mat, proses pembuatan lambung kapal dikerjakan secara kontinyu harus sekaligus jadi jangan di sambung kecuali untuk proses penebalannya.
3.Setelah proses tahap no 2 selasai lambung kapal diberi tulang tulang fiber untuk memberi kekuatan pada lambung kapal, selanjutnya kepada tahap pembuatan ruangan-ruangan pada kapal sesuai dengan design gambar yang dibuat dengan pembuatan kembali mold atau bisa juga dengan langsung dibuat dengan plat fiber, pembuatan plat fiber maupun tulang fiber sama dengan proses pembuatan lambung kapal tetapi mold (cetakan) sebuah flat fiber bentuknya seperti sebuah lantai dan mold dari tulang fiber bentuknya seperti tiang kayu.
4. Ruangan yang perlu dibuat didalam lambung kapal adalah tangki bahan bakar,ruangan mesin (kalau menggunakan mesin dalam) instalasi kemudi (haluan) lainya, untuk tangki air bersih sebaiknya dibuat diatas atap kapal.
5. Aksesoris tambahan lainnya bisa dibuat diluar badan kapal dengan cetakanya seperti membuat pintu,tangga,teralis,bingkai jendela dan lain-lain. contoh dibawah adalah proses pengembuatan pintu kapal
a. Mold / cetakan yang permukaannya sudah diberi polish ( pelicin
b.mold/cetakan di kasih cat plincoat
c. seluruh permukaan cetakan dibalut dengan mat+woven dan di cat (dicor)dengan resin yang sudah di campur katalis/hardener menggunakan kuas roll/biasa.
d. proses penyiraman adonan minyak resin telah selesai dan tunggu sampai kering.
e. pintu fibergalss sudah di lepas dari cetakannya dan bagain dalam dan pinggirnya siap dihaluskan dengan gerinda.
f. pintu fiberglass sudah selesai dihaluskan dengan gerinda.
g. pintu berbahan fiberglass sudah selesai di buat dan siap dipasang
6. Proses terakhir yaitu finishing body kapal (pendempulan dan pengecatan) serta memasang mesin ( untuk mesin penggerak yang di instalasi didalam lambung kapal harus disertai dengan pemasangan blower atau kipas pendingin) , dan kasesoris lainya.
a. gambar mesin tempel
TEKNIK BUDIDAYA
(IKAN AIR TAWAR)
• PERSIAPAN KOLAM
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
• PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH.
Pemilihan benih. Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik. Penebaran benih Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.
• KUALITAS PAKAN DAN CARA PEMBERIAN
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.
• PEMUNGUTAN HASIL
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m 2 . Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airn
Cara membuath Aquascape, aquascape itu mudah.
Kebutuhan Utama :
• Aquarium
• Lampu
• Filter
• Pasir / Soil
• Pupuk Dasar / Pupuk Cair
• Tanaman
• Ikan
• CO2 (Bisa membuat sendiri)
• Kipas / Chiller (Jika diperlukan)
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa CO2 adalah opsional, dimana tanaman dapat tumbuh tanpa CO2. Hal itu adalah benar, tapi seperti layaknya manusia, CO2 adalah salah satu sumber untuk tumbuh kembang tanaman. Sedangkan di dalam aquarium jumlah CO2 yang tersedia sangat sedikit sekali. Jadi bila tanaman kita kekurangan CO2 maka yang terjadi adalah pertumbuhan tanaman akan terganggu, kerdil, atau bahkan mati. Silahkan lihat artikel DIY (Do it yourself) CO2 atau membuat CO2 sendiri untuk detail pembuatan CO2.
Contoh Pembuatan Aquarium Aquascape
• Ukuran Aquarium : 55x35x35 (67L)
• Cahaya: 50W
• Suhu: 28 °
• Filter: Filter gantung
• CO2: Tabung dengan 1.5bps
• Fauna: Iriatherina werneri, Boraras maculatus Otocinclus affinis, Red Cherry, dan Crystal Merah
• Flora : Eleocharis acicular, Lilaeopsis mauritiana, Eleocharis geniculata, repens Juncus, Spiky lumut, lumut Taiwan, lumut dan Hydrocotyle verticillata Flame.
• Hardscape: Batu + Kayu
LANGKAH PERTAMA:
Siapkan aquarium, gunakan Styrofoam untuk dasar antara aquarium dan meja, gunakan Styrofoam didalam aquarium jika dirasa perlu (adanya penggunaan batu-batu lancip dalam jumlah banyak).
LANGKAH KEDUA:
Taburkan pupuk dasar, pumice atau pasir malang. Pupuk dasar tersedia dalam berbagai macam merk, JBL, Danerlee, Sera, Azoo dll. Tambahkan sedikit carbon active atau arang untuk mencegah nutrisi yang berlebihan dan mengurangi wabah algae pada saat pertama kali setup.
Pupuk dasar diperlukan untuk tanaman yang bertumbuh kembang dengan akar, jika tanaman yang digunakan berupa moss, riccia atau tanaman lain yang tidak ditancap, maka penggunaan pupuk dasar boleh diabaikan.
LANGKAH KETIGA:
Gunakan pasir malang kasar / atau pumice sebagai pembatas sekaligus tempat tinggal bakteri dan tempat pengakaran, substrate yang terlalu padat akan membuat tanaman tidak dapat bernafas dan berakar yang berujung pada pembusukan akar dan kematian tanaman.
LANGKAH KE EMPAT:
Tambahkan pasir sebagai media paling atas, gunakan pasir ukuran 2-3mm untuk membantu pengakaran tanaman dan memudahkan proses menanam. Pasir yang terlalu kasar akan susah ditanami, pasir yang terlalu tajam akan melukai akar tanaman dan membuat busuk. Gunakan pasir yang telah dicuci dengan bersih agar mengurangi kemungkinan kotornya aquarium dengan partikel atau debu.
LANGKAH KE LIMA:
Silahkan mengatur hardscape / layout dari aquascape anda. Bagi saya, sebuah aquascape harus memiliki batu dan kayu, memberikan Anda kesan yang lebih alami dan memungkinkan Anda untuk membuat titik fokus dari aquascape.
Tanaman silahkan disesuaikan dengan hardscape. Batu-batu jangan disebar di seluruh aquarium, tetapi buatlah kombinasi dan berikan kedalaman maksimal untuk tata letak.
Waspadai ketinggian batu, jika Anda menempatkan batu kecil agar tidak tertutup oleh tanaman, batu batu yang terlalu besar tidak memberikan efek kedalaman yang diinginkan.
LANGKAH KE ENAM:
Pilihan tanaman harus dilakukan sesuai dengan ukuran dan tata letak layout. Untuk tata letak ini saya memilih tanaman kecil karena ukuran aquarium yang mini.
Gunakan pinset untuk memudahkan proses tanam. Bagi tanaman dalam porsi kecil kemudian tancapkan kedalam substrate / pasir. Pemisahan tanaman pada porsi kecil dan merata akan membuat tanaman lebih cepat menyebar daripada menanamnya dalam jumlah besar pada titik tertentu. Jika telah selesai menanam isi air pelan pelan agar hardscape tidak rusak.
HASIL AKHIR :
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Sampah memang menjadi masalah di kota - besar di seluruh dunia. Khususnya di indonesia seperti menumpuknya sampah dijalan - jalan protokol kota bandung. Belum lagi konflik antara pemerintah dengan warga masyarakat yang lokasinya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA).
Di negara negara maju seperti Denmark, Swis, Amerika dan Prancis. Mereka telah memaksimalkan proses pengolahan sampah. Tidak hanya mengatasi bau busuk saja tapi sudah merobah sampah - sampah ini menjadi energi listrik. Khusus di Denmark 54 % sampah di robah menjadi energi listrik.
Teknologi pengolahan sampah ini untuk menjadi energi listrik pada prinsinya sangat sederhana sekali yaitu:
• Sampah di bakar sehingga menghasilkan panas (proses konversi thermal)
• Panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk merubah air menjadi uap dengan bantuan boiler
• Uap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar bilah turbin
• Turbin dihubungkan ke generator dengan bantuan poros
• Generator menghasilkan listrik dan listrik dialirkan kerumah - rumah atau ke pabrik.
Proses Konversi Thermal
Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen.
Pembangkit listrik tenaga sampah yang banyak digunakan saat ini menggunakan proses insenerasi salah satu contohnya adalah lihat diagram disampaing (klik 2 kali untuk memperbesar gambar).
Sampah dibongkar dari truk pengakut sampah dan diumpankan ke inserator. Didalam inserator sampah dibakar. Panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran digunakan untuk merubah air menjadi uap bertekanan tinggi. Uap dari boiler langsung ke turbin (lihat gambar 2). Sisa pembakaran seperti debu diproses lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan (truk mengangkut sisa proses pembakaran).
Teknologi pengolahan sampah ini memang lebih menguntungkan dari pembangkit listrik lainnya. Sebagai ilustrasi : 100.000 ton sampah sebanding dengan 10.000 ton batu bara. Selain mengatasi masalah polusi bisa juga untuk menghasilkan energi berbahan bahan bakar gratis juga bisa menghemat devisa. Apa tidak mengunutungkan tuh! (klik disini melihat animasi)